Media massa dalam sejarahnya memerankan peran yang sangat urgen dalam mendorong Socio-politic Movement. Hampir setiap perubahan sosial-politik tidak pernah luput dari peran yang dimainkan oleh media massa. Peran ini berbentuk Stimulan Desire yang diproses lewat opinisasi. Hal ini dapat dipahami dari sejarah Reformasi, dan Sejarah Angkatan 66 yang dilokani oleh mahasiswa dan diprovokasi oleh media. Aktualnya pada peristiwa-peristiwa ini tercipta lewat sinergisasi antara kekuatan Media massa dan kekuatan mahasiswa.
Dalam konteks diatas media massa diasumsikan sebagai kekuatan pendorong serta pencipta terhadap Desire Mass yang menumbangkan kekuatan tiran yang mengancam struktur sosial. Dalam sejarah media massa selalu menjadi kekuatan penentu dalam membangun opini massa, sehingga media massa dalam kontek gerakan diposisikan sebagai piranti utama diluar aktor gerakan. Sesuai dengan kontek media massa sebagai kekuatan pendorong bagi Social Movement yang dimanifestkan dalam gerakan-gerakan sosial, maka kebebasan pers merupakan hal yang mutlak diberikan kepada media massa, hal ini diperlukan agar tidak ada sekat-sekat yang menghambat media massa untuk mengintensifekan informasi kepada masyarakat. Hal ini secara implisit menuntun pemahaman kita bahwa media massa tidak saja berfungsi sebagai media yang menyuplai informasi An Sich, tetapi secara histories media massa membawa visi-visi perubahan terhadap kehidupan dan aspek-aspeknya yang diejawatahkan dalam format yang khas yaitu proses transformasi.
Pada kondisi di atas Media Massa idealnya tidak hanya berfungsi sebagai media yang menyuplai informasi An Sich kepada masyarakat, namun disamping itu harus ada upaya menjadikan media massa sebagai media alternatife yang berfungsi ganda. Yang dimaksud Berfungsi ganda disini adalahFungsi Informatif dan fungsi Social Of Change yang harus diperankan oleh media massa.
Fungsi informatife yang harus diperankan oleh Media Massa dapat diartikan fungsi memberikan informasi yang valid kepada segenap masyarakat tanpa ada batas-batas yang mendistorsi informasi tersebut. Pada dasarnya media massa berfungsi sebagai media informasi yang berhubungan dengan semua aspek kehidupan manusia baik yang bersipat Eventif maupun Non-Eventif. Non- Eventife dalam hal ini mencakup penyuplaian nilai-nilai budaya dan norma-norma politik dan sosial oleh madia kepada konsumen. Apabila media massa hanya Concern dengan fungsi informatif dan mengabaikan fungsi Social Of Change, maka media massa dalam bentuk ini cenderung bersipat eklusive dan tidak menyentuh Historis kehidupan.
Sedangkan fungsi Social Of Change yang harus diperankan oleh media massa berarti media massa tidak berfungsi sebagai media informasi An Sich, namun harus ada sebuah upaya Normatisasi dan pentransformasian nilai yang dilakukan oleh media massa kepada masyarakat, hal ini diperlukan Agar perubahan sosial yang violensif dari struktur sosial yang ada dapat diantisipasi. Oleh karena itu media massa harus berperan sebagai penjaga nilai dan pentransformasi nilai-nilai kepada masyarakat.
Media alternatife dapat kita pahami dalam kedua konteks ini, namun dalam mewujudkan media massa alternatife ini diperlukan sebuah pembagian peran antara pengusaha media massa (kapital) dengan Wartawan. Dan Kapitalis media secara normatif tidak pantas mengintervensi wartawan untuk membuat dan memuat berita yang selalu memperhatikan Self Interest kapitalis media massa. Sedangkan wartawan selayak menjalankan fungsi inteletualitas organiknya agar pena-Nya sebagai wartawan mampu menembus sekat-sekat yang dibangun berdasarkan struktur sosial, dalam konteks ini wartawan berfungsi sebagai orang yang melakukan proses transformasi lewat pengalian-pengalian terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi didalam tubuh masyarakat.
Wartawan idealnya mampu melakukan proses normatisasi dan strelisasi terhadap proses kehidupan sosial yang tumbuh secara violensif dari struktur sosial yang hegemonik. Sehingga kehidupan yang ada dalam masyarakat berjalan secara natural dan tidak terlepas dari norma-norma natural itu sendiri.
No comments:
Post a Comment