teroueskan membina tabijah islamijah ini sesoai dengan peladjaran yang koe berikan(syekh sulaiman ar-rasully)

Sunday, February 25, 2007

AMBIVALENSI RUU APP

AMBIVALENSI RUU APP

By: Sholihin

Aspek Positif Dalam Penegakkan RUU Pornografi dan Pornoaksi

Segala sesutu yang berhubungan dengan porno berawal dari kebutuhan dan hasrat seksual yang melewati batas (over limit). Over limit bermakna bahwa hasrat seksual diekspresikan melalui bahasa tubuh yang erotistik dan memancing hasrat secara mutualistik (timbal balik).

Ketika hasrat seksual ini menggunakan tubuh perempuan sebagai objek publisitas, maka proses ini dinamakan porno aksi, dan publisitas hasrat seksual mengkombinasikan media elektronik dan tubuh perempuan sekaligus maka proses ini dinamakan pornografhi.

Pornografhi dan pornoaksi yang melewati batas-batas normal, ruang dan waktu secara faktual menyebabkan kekacauan dalam struktur sosial. Kekacauan struktur sosial ini berawal dari pencerapan image tubuh perempuan oleh subjek dan dieksternalisasikan dalam bentuk hasrat seksual secara nyata dan diluar norma seperti kasus pencabulan dan pemerkosaan.

Seiring bergilirnya waktu dan universalisasi teknologi, sehingga membuka lebar kran komersialisasi bisnis pornografhi dan pornoaksi lewat media teknologi (tv, internet, media massa). Sehingga hal ini menyancam stabilitas sosial, mengancam masa depan generasi muda, sehingga kalangan agamis memandang perlu diatur bahkan APP ini dimusnahkan lewat undang-undang.

Secara ideal RUU APP ini mengandung aspek positif karena diyakini dapat mengontrol hasrat seksual yang diekspresikan melampaui batas.

Urgensi RUU APP

Secara prinsipil implementasi undang-undang tentang pornografhi dan pornoaksi merupakan kausalitas dari kriminalitas yang disebabkan oleh penyelewengan seksual lewat proses pencerapan dari pornografhi dan pornoaksi.

Secara aktual, budaya seksual yang melewati batas yang dikonkritkan oleh subjek lewat pornografhi dan pornoaksi. Seandainya tidak dibendunglewat undang-undang, keniscayaannya akan menjadi badai hasrat yang tidak terkontrol sehingga akan merusak setiap nadi kehidupan agama dan bangsa.

Hakikat dari implementasi RUU APP ini tidak hanya menyelamatkan agama islam namun terlepas dari hal itu akan menstimulan kehidupan sosial yang lebih stabil dan terhindar dari fitnah. Sebab dalanm peradapan yang beradab tidak akan memberi luang operasi (pemuasan) terhadap perempuan lewat mekanisme pornografhi dan pornoaksi.

Walaupun RUU APP tidak hanya menyntuh pelarangan ekspresi erotis denagn tubh perempuan nemun juga pelarangan ekspresi erotis oleh kaum lelaki yang tidak sesuai dengan tuntutan agama dan moral.

No comments: