Seri Puisi Abstrak
By: Sholihin
TIGA ALAM
Hidup adalah senyawa dari kehidupan, kehidupan itu gelap, terang, panas, dingin kadang menyejukan, semua adalah selubung yang menutupi rangka-rangka ketuaan dunia. Kegelisahan, keberingasan, kebahagian larut dalam kesendirian menatap peraduan nasib yang tak ada ujung.
Di ujung senja yang meremang hanya ada setumpuk lembaran tua yang menuntun jiwa-jiwa yang sepi menemani menatap kehidupan yang tak ada ujung dalam ketuaan dunia.
Sang pengengam…..
Hujamkan pandangan mu dalam selangkahan kehidupan
Sang sepi yang tak kesepian
Kepada sang diri yang tak punya jiwa
Setubuhi jiwanya!!dan gapai kenikmatan merengkuh bahtera kehidupan-nya
Dalam tiga alam.
DIPERADUAN SEPI
Jalan setapak yang berkelok dan berliku
Melelahkan raga yang resah
Memberkaskan ketakutan dalam belantara hutan
Hutan yang gelap tanpa cahaya yang mampu ditatap
Sepi dalam gelapnya ketuan diperaduan
Peraduan sepi yang meningalkan jejak-jejak kelukaan
Peraduan sepi menghantam jiwa yang rapuh
Nyaris saja tubuh itu mati terkulai sepi
Cinta…….!
Sebuah kata-kata sepi yang tak bernyawa
Sebuah kata-kata yang berakhir
Pada peraduan sepi
OTAK-OTAK KORUP
Sebuah rekayasa menyergap malam
Menyembunyikan sejuta Tanya
Yang tak dapat ditanya
Mengaburkan pandangan
Yang tak dapat dipandang
Kelam, gelap tak bisa disentuh
Rapuh, kuat mengkerangkeng raga
Licin, kesat dan tajam
Memenjarakan otak-otak korup
Melenyapkan benda-benda tumpul
Dalam semak-semak yang tak tersentuh hokum
Otak-otak korup…..!
Sebuah ekspresi pada kenyataan
Realitas yang tak tampak
Pada realitas yang ada sekaligus tak ada
teroueskan membina tabijah islamijah ini sesoai dengan peladjaran yang koe berikan(syekh sulaiman ar-rasully)
Tuesday, February 13, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment